1. Apa yang Saudara ketahui tentang saluran komunikasi, Heterophily dan Homophily sebagai bagian dari difusi jelaskan!
Pengadopsian suatu
ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh partisipan komunikasi dan saluran
komunikasi. Saluran Komunikasi adalah alat penyampaian pesan antar individu ke
individu lain maupun kelompok sosial. Saluran komunikasi dapat melalui multi
media maupun saluran interpersonal.
Saluran interpersonal
biasanya dilakukan dalam bentuk heterophily
ataupun homophily.
Heterophily adalah bagian dari saluran
komunikasi dalam berinteraksi antar individu maupun kelompok dengan
karakteristik yang berbeda. Sedangkan homophily adalah saluran komunikasi dalam
berinteraksi pada sistem sosial dengan karakteristik yang sama.
2. Mengapa proses difusi cenderung lebih efektif jika dilakukan dalam
seting komunikasi yang Homophily? Jelaskan!
Komunikasi homophily cenderung lebih
efektif karena dengan adanya relevansi pengetahuan, pengalaman, terutama
kebutuhan yang sama. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemudahan berinteraksi,
dan dimungkinkan akan lebih cepat dalam pengambilan keputusan mengadopsi
inovasi
Hal di atas diperkuat
oleh Rogers yang mengungkapkan bahwa derajat kesamaan atribut (seperti
kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan lain-lain) antara individu yang
berinteraksi (partisipan) berpengaruh terhadap proses difusi. Semakin besar
derajat kesamaan atribut partisipan komunikasi (homophily), semakin efektif
komuniksi terjadi. Beigtu pula sebaliknya. Semakin besar derajat perbedaan
atribut partisipan (heterophily), semakin tidak efektif komunikasi terjadi.
3. Apa yang Saudara ketahui tentang Opinion
Leaders dan Change Agents,
Jelaskan!
Berikan
contoh change agent dalam pendidikan
dan pembelajaran, jelaskan apa saja peran dan faktor
penentu keberhasilannya.
Salah satu elemen
pokok dalam difusi inovasi yaitu sistem sosial. Difusi inovasi terjadi dalam
suatu sistem sosial. Dalam suatu sistem sosial terdapat struktur sosial,
individu atau kelompok individu, dan norma-norma tertentu. Berkaitan dengan hal
ini, Rogers (1983) menyebutkan adanya empat faktor yang mempengaruhi proses
keputusan inovasi. Keempat faktor tersebut adalah: 1) struktur sosial (social
structure); 2) norma sistem (system norms); 3) pemimpin opini (opinion
leaders); dan 4) agen perubah (change agent).
Opinion Leader adalah individu yang memiliki pengetahuan informal untuk mempengaruhi
sikap dan perilaku individu lain terhadap proses keputusan inovasi, baik
individu maupun kelompok.
Change Agent adalah individu atau kelompok yang memiliki kemampuan profesional dalam
melakukan perubahan-perubahan yang bersifat formal yang mampu mempengaruhi
kliennya guna mengadopsi inovasi pembelajaran.
Dengan demikian,
kemampuan dan keterampilan Change Agent
berperan besar terhadap diterima atau ditolaknya inovasi tertentu.
Sebagai contoh
Change Agent dalam bidang pendidikan dan pembelajaran adalah peran pengawas
PAUD dan PLS di tingkat kecamatan. Salah satu tugas para pengawas tersebut di
antaranya mengawasi pelaksanaan program Kejar paket.
Kejar paket dan
wajib belajar 9 tahun merupakan dua unsur yang dapat saling mendukung untuk
pencapaian program pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Kejar paket
dilaksanakan dalam berbagai institusi, di antaranya adalah dalam institusi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Program wajib belajar (wajar) 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah sangat
penting untuk diwujudkan. Namun jika hanya mengandalkan jalur pendidikan
sekolah formal, hal itu akan sulit dilakukan.Keberhasilan program wajar 9 tahun
perlu didukung penyelenggaraan pendidikan nonformal, seperti kejar paket.
Pendidikan nonformal dapat mengatasi keterbatasan sekolah. Pendidikan nonformal
dapat diikuti oleh peserta lebih fleksibel, dari anak-anak, remaja, hingga
orang dewasa; biaya lebih terjangkau dan waktu penyelenggaraan dapat
disesuaikan. Bagi yang bekerja, tidak harus meninggalkan pekerjaannya.
Pendidikan nonformal dapat diselenggarakan pada pagi hari, sore atau bahkan
malam hari.
Ada 8 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kesuksesan Change Agent, yaitu :
1. Usaha dari Agen Perubahan itu Sendiri
Satu faktor dalam
kesuksesan agen perubahan adalah dari banyaknya waktu yang dihabiskan dalam
aktivitas komunikasi dengan klien. Kesuksesan agen perubahan dalam menjaga adopsi
inovasi oleh klien merupakan sesuatu yang positif berhubungan dengan usaha agen
dalam menghubungi/melakukan mengkontak dengan klien.
2. Orientasi Klien
Posisi agen perubahan
sosial adalah pertengahan antara agensi
perubahan dan sistem klien. Agen perubahan adalah subjek kebutuhan untuk peran
persaingan . seorang agen perubahan sering diharapkan untuk menjanjikan dalam
perilaku pasti oleh agensi perubahan, dan pada waktu yang sama klien
mengharapkan agen perubahan untuk mewujudkan tindakan-tindakan yang benar-benar
berbeda.
3. Kesesuaian inovasi dengan Kebutuhan Klien
Sebuah peranan penting
dan sulit untuk agen perubahan untuk mendiagnosis kebutuhan para klien.
4. Empati dari Agen Perubahan
Empati dari agen
perubahan dengan klien adalah ketika klien mengalami kesulitan secara ekstrim
yang berbeda dari agen perubahan.
5. Homofilitasnya dengan klien
Agen perubahan memiliki
kontak dengan klien yang memiliki lebih banyak kesamaan pada diri mereka.
6. Kredibilitas Agen Perubahan
Seorang agen perubahan
yang ideal akan memiliki keseimbangan antara kompetensi dan kredibilitas.
7. Sejalan
dengan Pemimpin Opini
Pemimpin Opini adalah
sejauh mana seorang individu dapat mempengaruhi individu lain secara informal
sikap atau perilaku terbuka cara yang dikehendaki dengan frekuensi yang
relatif. Kampanye difusi akan lebih berhasil jika agen perubahan
mengidentifikasi dan memobilisasi para pemimpin opini.
8. Kemampuan
Evaluasi Klien
Keberhasilan agen
perubahan dalam proses adopsi inovasi oleh klien terkait dengan meningkatkan kemampuan
klien untuk dapat mengevaluasi inovasi.
4. Keputusan seseorang atau kelompok untuk mengadopsi suatu inovasi
pada dasarnya tidak bersifat instan, tetapi melalui tahapan proses, yang kita kenal dengan nama “proses
keputusan inovasi”, Jelaskan masing-masing tahap yang termasuk dalam proses
keputusan inovasi tersebut (akan lebih
baik jika penjelasan disertai contohnya dalam pembelajaran)
Lima tahap proses keputusan inovasi :
- Tahap pengetahuan:
· Dalam tahap ini
individu mulai berkenalan dengan inovasi tertentu dan memahami bagaimana fungsi dari inovasi itu.
· Tahap ini ditandai
dengan pengenalan dan pemahaman mengenai inovasi tersebut melalui berbagai
saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik,
media cetak
, maupun komunikasi
interpersonal di antara
masyarakat.
- Tahap persuasi:
· Tahap kedua ini terjadi
lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna.
· Ditandai dengan mulai
terbentuk sikap untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
- Tahap pengambilan keputusan:
· Dalam tahap ini,
seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak
sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini
lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
- Tahap implementasi:
· Pada tahap ini seseorang
mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi
tersebut.
· Ditandai dengan mulai
digunakannya strategi atau metode baru tersebut
- Tahap konfirmasi:
· Adalah tahap peneguhan.
Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran
atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak,
seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak
menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak
jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
5. Apa saja yang Saudara ketahui tentang karakteristik inovasi yang
berpengaruh pada kecepatan adopsinya,
jelaskan!
Rogers
(1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi yang berpengaruh dengan kecepatan adopsi adalah sebagai berikut :
1)
keunggulan relatif (relative advantage), 2) kompatibilitas (compatibility), 3)
kerumitan (complexity), 4) kemampuan diuji cobakan (trialability) dan 5)
kemampuan diamati (observability).
1. Keunggulan relatif
·
adalah
derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada
sebelumnya.
·
Hal ini dapat
diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan,
kepuasan dan lain-lain.
·
Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut
dapat diadopsi.
·
Inovasi
memiliki manfaat tertentu bagi adopter
2. Kompatibilitas
·
adalah
derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang
berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
·
Inovasi cocok
dengan nilai atau karakter dari pengguna
3. Kerumitan
·
adalah
derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan
digunakan.
·
Semakin mudah
dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat
diadopsi.
4. Kemampuan untuk diuji cobakan
·
adalah
derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu.
·
Inovasi yang
baik harus dapat diujicobakan dalam berbagai latar untuk menentukan tingkat
keajegannya.
5. Kemampuan untuk diamati
·
adalah
derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain.
·
Inovasi tidak
hanya berada pada tataran ide tetapi juga pada tataran praktis yang terbukti
efektivitasnya secara pengamatan
6A. Apa yang Saudara ketahui
tentang pengertian keinovatifan, jelaskan!
A. Pengertian
Keinovatifan
Menurut Rogers (1995), keinovatifan adalah
tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang/kelompok/sistem sosial
lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi
dibandingkan dengan yang lain.
Keinovatifan menjadi perubah utama dalam proses
difusi inovasi yang disponsori oleh agen perubahan. Pada negara berkembang
keinovatifan dipandang sebagai salah satu indikator kesuksesan program-program
pembangunan. Keinovatifan menunjukan perubahan tingkah laku yaitu tujuan akhir
program difusi bukan hanya pikiran dan sikap.
6. B. Terdapat 5 (lima) tingkatan kategori pengadop inovasi, apa saja
jelaskan
lengkap dengan karakteristiknya!
Rogers (1961) mengklasifikasikan
atas lima kategori yaitu:
Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat
dibandingkelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun
terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini memiliki
gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang
inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh
kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi
baru.
Kategori pengadopsi seperti ini merupakan
mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi.
Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat
keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama.
4. Mayoritas akhir:
Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai
fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba
dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam
kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
Kelompok ini merupakan orang yang terakhir
melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru.
Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya
sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru
sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman
Secara gamblang digambarkan Rogers
sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar