Minggu, 03 Juni 2012

Difusi Inovasi_UTS


1.     Apa yang Saudara ketahui tentang saluran komunikasi, Heterophily dan Homophily sebagai bagian dari difusi jelaskan!
Pengadopsian suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh partisipan komunikasi dan saluran komunikasi. Saluran Komunikasi adalah alat penyampaian pesan antar individu ke individu lain maupun kelompok sosial. Saluran komunikasi dapat melalui multi media maupun saluran  interpersonal.
Saluran interpersonal biasanya dilakukan dalam bentuk heterophily ataupun homophily.
Heterophily adalah bagian dari saluran komunikasi dalam berinteraksi antar individu maupun kelompok dengan karakteristik yang berbeda. Sedangkan homophily adalah saluran komunikasi dalam berinteraksi pada sistem sosial dengan karakteristik yang sama.

2.     Mengapa proses difusi cenderung lebih efektif jika dilakukan dalam seting komunikasi yang Homophily? Jelaskan!
Komunikasi homophily cenderung lebih efektif karena dengan adanya relevansi pengetahuan, pengalaman, terutama kebutuhan yang sama. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemudahan berinteraksi, dan dimungkinkan akan lebih cepat dalam pengambilan keputusan mengadopsi inovasi
Hal di atas diperkuat oleh Rogers yang mengungkapkan bahwa derajat kesamaan atribut (seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan lain-lain) antara individu yang berinteraksi (partisipan) berpengaruh terhadap proses difusi. Semakin besar derajat kesamaan atribut partisipan komunikasi (homophily), semakin efektif komuniksi terjadi. Beigtu pula sebaliknya. Semakin besar derajat perbedaan atribut partisipan (heterophily), semakin tidak efektif komunikasi terjadi.

3.     Apa yang Saudara ketahui tentang Opinion Leaders dan Change Agents,  
 Jelaskan!
            Berikan contoh change agent dalam pendidikan dan pembelajaran, jelaskan apa saja     peran dan faktor penentu keberhasilannya.

Salah satu elemen pokok dalam difusi inovasi yaitu sistem sosial. Difusi inovasi terjadi dalam suatu sistem sosial. Dalam suatu sistem sosial terdapat struktur sosial, individu atau kelompok individu, dan norma-norma tertentu. Berkaitan dengan hal ini, Rogers (1983) menyebutkan adanya empat faktor yang mempengaruhi proses keputusan inovasi. Keempat faktor tersebut adalah: 1) struktur sosial (social structure); 2) norma sistem (system norms); 3) pemimpin opini (opinion leaders); dan 4) agen perubah (change agent).

Opinion Leader adalah individu yang memiliki pengetahuan informal untuk mempengaruhi sikap dan perilaku individu lain terhadap proses keputusan inovasi, baik individu maupun kelompok.

Change Agent adalah individu atau kelompok yang memiliki kemampuan profesional dalam melakukan perubahan-perubahan yang bersifat formal yang mampu mempengaruhi kliennya guna mengadopsi inovasi pembelajaran.

Dengan demikian, kemampuan dan keterampilan Change Agent berperan besar terhadap diterima atau ditolaknya inovasi tertentu.

Sebagai contoh Change Agent dalam bidang pendidikan dan pembelajaran adalah peran pengawas PAUD dan PLS di tingkat kecamatan. Salah satu tugas para pengawas tersebut di antaranya mengawasi pelaksanaan program Kejar paket.
Kejar paket dan wajib belajar 9 tahun merupakan dua unsur yang dapat saling mendukung untuk pencapaian program pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Kejar paket dilaksanakan dalam berbagai institusi, di antaranya adalah dalam institusi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Program wajib belajar (wajar) 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah sangat penting untuk diwujudkan. Namun jika hanya mengandalkan jalur pendidikan sekolah formal, hal itu akan sulit dilakukan.Keberhasilan program wajar 9 tahun perlu didukung penyelenggaraan pendidikan nonformal, seperti kejar paket. Pendidikan nonformal dapat mengatasi keterbatasan sekolah. Pendidikan nonformal dapat diikuti oleh peserta lebih fleksibel, dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa; biaya lebih terjangkau dan waktu penyelenggaraan dapat disesuaikan. Bagi yang bekerja, tidak harus meninggalkan pekerjaannya. Pendidikan nonformal dapat diselenggarakan pada pagi hari, sore atau bahkan malam hari.

Ada 8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Change Agent, yaitu :

1.     Usaha dari Agen Perubahan itu Sendiri
Satu faktor dalam kesuksesan agen perubahan adalah dari banyaknya waktu yang dihabiskan dalam aktivitas komunikasi dengan klien. Kesuksesan agen perubahan dalam menjaga adopsi inovasi oleh klien merupakan sesuatu yang positif berhubungan dengan usaha agen dalam menghubungi/melakukan mengkontak dengan klien.

2.     Orientasi Klien
Posisi agen perubahan sosial  adalah pertengahan antara agensi perubahan dan sistem klien. Agen perubahan adalah subjek kebutuhan untuk peran persaingan . seorang agen perubahan sering diharapkan untuk menjanjikan dalam perilaku pasti oleh agensi perubahan, dan pada waktu yang sama klien mengharapkan agen perubahan untuk mewujudkan tindakan-tindakan yang benar-benar berbeda.

3.     Kesesuaian inovasi dengan Kebutuhan Klien
Sebuah peranan penting dan sulit untuk agen perubahan untuk mendiagnosis kebutuhan para klien.

4.     Empati dari Agen Perubahan
Empati dari agen perubahan dengan klien adalah ketika klien mengalami kesulitan secara ekstrim yang berbeda dari agen perubahan.

5.      Homofilitasnya dengan klien
Agen perubahan memiliki kontak dengan klien yang memiliki lebih banyak kesamaan pada diri mereka.

6.      Kredibilitas Agen Perubahan
Seorang agen perubahan yang ideal akan memiliki keseimbangan antara kompetensi dan kredibilitas.

7.      Sejalan dengan Pemimpin Opini
Pemimpin Opini adalah sejauh mana seorang individu dapat mempengaruhi individu lain secara informal sikap atau perilaku terbuka cara yang dikehendaki dengan frekuensi yang relatif. Kampanye difusi akan lebih berhasil jika agen perubahan mengidentifikasi dan memobilisasi para pemimpin opini.

8.      Kemampuan Evaluasi Klien
Keberhasilan agen perubahan dalam proses adopsi inovasi oleh klien terkait dengan meningkatkan kemampuan klien untuk dapat mengevaluasi inovasi.

4.     Keputusan seseorang atau kelompok untuk mengadopsi suatu inovasi pada dasarnya tidak bersifat instan, tetapi melalui tahapan  proses, yang kita kenal dengan nama “proses keputusan inovasi”, Jelaskan masing-masing tahap yang termasuk dalam proses keputusan inovasi tersebut  (akan lebih baik jika penjelasan disertai contohnya dalam pembelajaran)
Lima tahap proses keputusan inovasi :
  1. Tahap pengetahuan:
·     Dalam tahap ini individu mulai berkenalan dengan inovasi tertentu dan memahami  bagaimana fungsi dari inovasi itu.
·     Tahap ini ditandai dengan pengenalan dan pemahaman mengenai inovasi tersebut melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak , maupun komunikasi interpersonal di antara masyarakat.
  1. Tahap persuasi:
·     Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna.
·     Ditandai dengan mulai terbentuk sikap untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
  1. Tahap pengambilan keputusan:        
·     Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
  1. Tahap implementasi:
·     Pada tahap ini seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.
·     Ditandai dengan mulai digunakannya strategi atau metode baru tersebut
  1. Tahap konfirmasi:
·     Adalah tahap peneguhan. Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
5.   Apa saja yang Saudara ketahui tentang karakteristik inovasi yang berpengaruh pada   kecepatan adopsinya, jelaskan!
           
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi yang berpengaruh dengan kecepatan adopsi adalah sebagai berikut :
1) keunggulan relatif (relative advantage), 2) kompatibilitas (compatibility), 3) kerumitan (complexity), 4) kemampuan diuji cobakan (trialability) dan 5) kemampuan diamati (observability).

1.     Keunggulan relatif
·         adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya.
·         Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain.
·         Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
·         Inovasi memiliki manfaat tertentu bagi adopter

2.     Kompatibilitas
·         adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
·         Inovasi cocok dengan nilai atau karakter dari pengguna

3.     Kerumitan
·         adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan.
·         Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

4.     Kemampuan untuk diuji cobakan
·         adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu.
·         Inovasi yang baik harus dapat diujicobakan dalam berbagai latar untuk menentukan tingkat keajegannya.

5.     Kemampuan untuk diamati
·         adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain.
·         Inovasi tidak hanya berada pada tataran ide tetapi juga pada tataran praktis yang terbukti efektivitasnya secara pengamatan

6A.      Apa yang Saudara ketahui tentang pengertian keinovatifan, jelaskan!
A. Pengertian Keinovatifan
Menurut Rogers (1995), keinovatifan adalah tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang/kelompok/sistem sosial lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi dibandingkan dengan yang lain.
Keinovatifan menjadi perubah utama dalam proses difusi inovasi yang disponsori oleh agen perubahan. Pada negara berkembang keinovatifan dipandang sebagai salah satu indikator kesuksesan program-program pembangunan. Keinovatifan menunjukan perubahan tingkah laku yaitu tujuan akhir program difusi bukan hanya pikiran dan sikap.

6. B.  Terdapat 5 (lima) tingkatan kategori pengadop inovasi, apa saja jelaskan
      lengkap dengan karakteristiknya!
Rogers (1961) mengklasifikasikan atas lima kategori yaitu:
Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibandingkelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
2. Pengguna awal:
Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
3. Mayoritas awal:
Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama.
4. Mayoritas akhir:
Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
5. Laggard:
Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman
            Secara gamblang digambarkan Rogers sebagai berikut:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar